Tag Archives: GIS and Remote Sensing

Teknik Rehabilitasi Hutan Berbasis Sistem Informasi Geografis di Taman Nasional Gunung Leuser

Technique of Forest Rehabilitation Based on Geographic Information System in Gunung Leuser National Park

Achmad Siddik Thoha and Alfan Gunawan Ahmad

Lecturer of Forestry Department, University of Sumatera Utara

Medan Indonesia

Peta Prioritas Rehabilitasi Hutan di TNGL Besitang

Peta Prioritas Rehabilitasi Hutan di TNGL Besitang

Abstract

The Gunung Leuser National Park (GLNP) is known as the world heritage site has run strength pressure due to illegal activities. Actually, in the GNLP area especially in Besitang, District of Langkat North Sumatera Province has degraded approximately 22.000 ha. Forest rehabilitation is the best action to restore the GNLP degraded area. Application of Geographic Information System has not employed to plan and to improve forest rehabilitation program.
The objectives of the research were to establish the GNLP degraded area map and to determine the priority area to rehabilitate in this forest. The are various maps that were established priority rehabilitation map namely slope map, forest planning map, forest utilization map, land cover map, land system map and damaged map. Land cover map and damaged map were obtained from image processing of Landsat ETM 7 + Imagery in recorded 2006.
To determine priority rehabilitation used simulation modelling that the each maps were conducted classifying and weighting processing. The results showed that the GNLP were dominated low priority area to rehabilitate about 11.857 Ha or 69.04% of total area. The moderate priority areas were occupied about 3.888 Ha or 22.64 % of total area. The high priority areas that have characteristic of heavy degraded area was occupied 1.430 ha or 8.33 % of total area.

Keyword: forest rehabilitation, Geographic Information System, Gunung Leuser National Park

Abstrak

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dikenal sebagai situs warisan dunia (world heritage site) mengalami tekanan berat akibar aktifitas illegal. Saat ini sekitar 22.000 ha areal di kawasan TNGL khususnya di wilayah Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utata mengalami kerusakan. Rehabilitasi hutan merupakan tindakan terbaik untuk mengembalikan fungsi dan keberaan kawasan TNGL. Pemanfaatan teknologi yang terkandung dalam sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu upaya untuk menyusun rencana kegiatan rehabilitasi secara akurat dan sistematis. Sampai saat ini relatif masih sedikit kegiatan rehabilitasi hutan yang perencanaannya mengacu pada informasi dan data yang bersumber dari sistem informasi geografis.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik areal hutan di TNGL yang akan direhabilitasi berdasarkan analisis spasial dan pengecekan di lapangan (Ground check)menyusun peta tingkat kekritisan kawasan hutan di TNGL sektor Besitang Sumatera Utara berdasarkan data-data yang diperoleh dari sistem informasi geografis dan menentukan skala prioritas areal hutan di TNGL yang akan direhabilitasi berdasarkan peta tingkat kekritisan kawasan hutan.
Peta tingkat kekritisan kawasan hutan dibuat melalui proses overlay dari berbagai peta penyusun yaitu peta kelerengan, peta fungsi kawasan, peta peruntukan lahan, peta kerpatan kerusakan tegakan, peta penutupan lahan dan peta erosi. Peta penyusun kemudian diklasifikasikan dalam berbagai kelas dan dilakukan pembobotan melalui model simulasi. Peta penutupan lahan dan kerusakan tegakan diperoleh melalui pengolahan citra Landsat ETM7+ tahun 2006..
Tingkat kekritisan kawasan hutan TNGL resort Sei Betung secara umum masih relatif rendah. Sebagian besar penutupan lahan di dalam kawasan TNGL masih didominasi oleh hutan primer dan sekunder. Berdasarkan tingkat kekritisan lahan maka dapat diketahui areal kawasan hutan di TNGL resort Sei Betung yang perlu segera direhabilitasi (prioritas tinggi) sebanyak 1.430 hektar.

Kata kunci : Rehabilitasi Hutan, Sistem Informasi Geografis,  Taman Nasional Gunung Leuser